Senin, 28 Mei 2012

Aburizal Bakrie Minta SOKSI Jadi Pilar Utama Golkar

RMOL. Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) merupakan salah satu organisasi pendiri Partai Golkar. Karena itu SOKSI harus menjadi pilar utama kekuatan partai untuk merebut kembali kejayaan Golkar pada pemilihan umum 2014, baik pemilu legislatif  maupun pemilihan presiden.

"Saya memberikan apresiasi tinggi kepada SOKSI karena sejak pelantikan pada Juli 2010 sampai sekarang tiada henti melakukan pengabdian masyarakat yang selalu dihadiri ribuan rakyat di berbagai pelosok negeri dalam rangka merebut hati mereka untuk kemenangan Partai Golkar," kata Ketua Dewan Pembina SOKSI, Aburizal Bakrie, saat menyampaikan pidato politik dalam Puncak Perayaan HUT ke-52 SOKSI di Gedung Sabuga, Bandung, Jawa Barat (Sabtu, 26/5).

Puncak perayaan HUT ke-52 SOKSI yang berlangsung meriah dan dihadiri 7.000 kader SOKSi itu juga dihadiri Pendiri SOKSI Prof. DR Suhardiman, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, Ketua DPP Golkar Fuad Hasan Mansyur, Ketua Bidang Keormasan Rambe Kamarulzaman, Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto, Ketua DPD Golkar Jawa Barat Irianto Syafiudin, Ketua Depidar SOKSI Jabar Ali Hasan, dan lain-lain.

Aburizal Bakrie juga mengapresiasi SOKSI karena menjadi organisasi yang pertama kali mencalonkan dirinya sebagai calon presiden pada Rapimnas I SOKSI di Medan, Mei 2011. Bahkan dalam Rapimnas itu SOKSI juga membentuk Satuan Tugas Nasional (satgasnas) pemenangan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden pada Pilpres 2014. 

"Saya berharap SOKSI  menjadi organisasi yang melahirkan ide–ide besar.  SOKSI harus melahirkan gagasan baru yang orisinil dan memberikan solusi bagi permasalahan kebangsaan. SOKSI harus menjadi community of idea, sebuah komunitas yang  selalu memberikan inspirasi bagi masyarakat dan bangsa," ujar dia, sambil mengatakan bahwa SOKSI dapat menjadi suatu wadah bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam melakukan tindakan dan gerakan riil bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan partisipasi masyarakat secara holistik, ungkap Aburizal, SOKSI akan dapat memaksimalkan kemampuannya untuk berkarya melaksanakan program-program nyata yang dapat menjawab persoalan yang timbul dalam masyarakat belakangan ini. Karena karya nyata yang restoratif itu merupakan penjabaran sasaran juang doktrin karyawanisme, yaitu mewujudkan tata kehidupan politik, ekonomi, dan sosial-budaya, yang adil, makmur, materil, dan spritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

"SOKSI sebagai organisasi kemasyarakatan juga harus memberikan contoh bagaimana membangun demokrasi yang bermartabat dan mengedepankan kesantunan politik dengan tetap menjaga Pancasila sebagai ideologi negara serta menjaga nilai–nilai luhur bangsa yang semakin dilupakan oleh bangsa kita saat Ini," tegas dia.

Selain itu, lanjut Aburizal Bakrie, SOKSI juga harus tetap menjaga keragaman bangsa sebagai kekuatan untuk menjaga persatuan dan kesatuan nasional di dalam wadah NKRI  karena keragaman sesungguhnya bukanlah masalah perbedaan yang harus diperdebatkan tetapi keragaman merupakan modal dasar bagi Indonesia untuk mampu berdiri tegak dan dihargai oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

"Indonesia harus menjadi bangsa yang tidak saja maju perekonomiannya, tetapi juga menjadi negara yang demokratis. Indonesia akan menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain bagaimana mengembangkan perekonomian, mensejahterakan rakyat dan membangun demokrasi dengan masyarakat yang religius sekaligus," demikian Aburizal. 


Sumber: RMOL

Tidak ada komentar: