Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar Jabar M. Q. Iswara menegaskan, PG hanya akan mengusung Ketua DPD PG Jabar Irianto M. S. Syafiuddin atau Yance, dalam Pemilukada Prov. Jabar tahun 2013 mendatang.
Pernyataan Iswara itu sekaligus menanggapi keinginan Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf yang ingin berpasangan dengan Wali Kota Banjar Herman Sutrisno, dalam pemilukada nanti. Herman adalah kader PG.
"Pencalonan Pak Yance sebagai calon Gubernur Jabar dari Partai Golkar, sudah final. Ini sudah disepakati dalam Rapat Pimpinan Daerah oleh pengurus Golkar Jabar. Termasuk juga rapimda yang diikuti para pimpinan partai di semua kabupaten dan kota di Jabar, serta para kader Golkar di seluruh Jabar," kata Iswara kepada wartawan, Rabu (27/6), di Gedung DPRD Prov. Jabar, Jln. Diponegoro No. 22, Kota Bandung,
Iswara menuturkan, surat pengajuan Yance sebagai calon Gubernur Jabar dari PG, telah dilayangkan ke DPP sejak beberapa minggu lalu. Kini, kata Iswara, DPD PG Jabar masih menunggu surat penetapan dari DPP.
"Jika SK DPP tentang rekomendasi Pak Yance sebagai cagub dari PG sudah turun, maka harus dipatuhi semua kader. Apabila ada kader yang mencalonkan diri maupun dicalonkan oleh partai lain tapi masih terdaftar sebagai kader Golkar, maka sesuai Juklak 13, kader tersebut akan dikenakan sanksi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD PG Jabar Irianto M. S. Syafiuddin menanggapi santai tentang pernyataan Dede yang ingin berdampingan dengan Herman. Yance malah merasa bangga jika ada kader PG yang dilamar partai lain dalam pemilukada nanti.
"Itu artinya, kader Golkar kinerjanya bagus. Menunjukkan bahwa Golkar dilirik masyarakat, partai lain, serta tentunya turut andil membangun bangsa ini," ungkap Yance, dihubungi via telefon selulernya, Rabu.
Dia juga tidak mempermasalahkan jika ada kader Golkar yang ingin maju dalam pemilukada Jabar. Pasalnya, pencalonan Gubernur/Wagub Jabar bukanlah wewenang DPD PG Jabar.
"Saya memang mencalonkan diri. Nah, kalau sekarang ada calon partai lain ingin meminang kader Golkar selain saya yang akan diusung, itu saya serahkan ke DPP yang punya wewenang," ujarnya.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi DPD Partai Demokrat Jabar, Yan Rizal Usman, menuturkan, keinginan Dede Yusuf itu belum tentu selaras dengan keputusan Majelis Tinggi Partai (MTP) yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono. Pasalnya, MTP-lah yang menentukan langkah DPD PD Jabar dalam Pemilukada Jabar mendatang.
"Silakan saja Dede Yusuf ingin berpasangan dengan siapa. Namun tetap saja yang punya wewenang adalah MTP, mulai dari menentukan calon gubernur, wakil gubernur, termasuk maju bersendiri atau berkoalisi dengan partai mana," ucapnya.
Meski demikian, Rizal memuji keberanian Dede yang secara lantang ingin berpasangan dengan kader dari partai lain. Sikap inisiatif itu bisa membawa citra baik bagi PD.
"Apalagi, dari hasil Lingkaran Survei Indonesia lalu, Dede jauh unggul dibanding tokoh-tokoh lainnya. Nah, jika pernyataan Dede itu menjadi pro dan kontra di Golkar, saya kira bukan hak kami untuk mengomentari. Kami tidak mau ikut campur urusan internal partai lain," katanya.